
Pelatihan Membuat Business Model Canvas (BMC) Sistem Digital untuk Agrowisata
Pengantar
Agrowisata merupakan salah satu bentuk integrasi antara sektor pertanian dan pariwisata yang memberikan nilai tambah ekonomi dan edukatif, baik bagi petani maupun wisatawan. Di era transformasi digital, potensi agrowisata dapat dioptimalkan melalui sistem digital yang memfasilitasi promosi, reservasi, edukasi, dan interaksi antara pelaku usaha dengan pelanggan. Namun, sebelum mengembangkan sistem digital, diperlukan perencanaan bisnis yang matang. Salah satu alat yang terbukti efektif dan mudah digunakan adalah Business Model Canvas (BMC).
BMC memberikan kerangka kerja visual untuk menggambarkan, menilai, dan menyusun strategi model bisnis. Dalam konteks agrowisata digital, BMC membantu pemilik usaha, petani, pengelola desa wisata, hingga pengembang aplikasi merancang sistem yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan mampu berkelanjutan secara ekonomi.
Tujuan Pelatihan
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman menyeluruh dan keterampilan praktis dalam:
- Mengidentifikasi komponen-komponen utama dari model bisnis agrowisata digital.
- Merancang Business Model Canvas yang aplikatif untuk kebutuhan lokal.
- Mengintegrasikan pendekatan teknologi digital dalam strategi bisnis agrowisata.
- Menyusun rencana implementasi berdasarkan hasil BMC untuk pengembangan sistem digital.
Manfaat Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta akan memperoleh manfaat sebagai berikut:
- Pemahaman sistematis tentang bagaimana merancang model bisnis berbasis digital untuk agrowisata.
- Keterampilan praktis menyusun BMC yang dapat langsung diterapkan dalam pengembangan sistem.
- Kemampuan kolaboratif dalam mendesain solusi digital berbasis kebutuhan komunitas dan pasar.
- Dokumen rencana bisnis visual yang dapat dijadikan dasar pengembangan aplikasi, presentasi kepada investor, atau perencanaan program desa.
Sasaran Peserta
Pelatihan ini dirancang untuk:
- Pengelola agrowisata dan BUMDes.
- Petani dan pelaku usaha pertanian yang ingin masuk sektor wisata.
- Developer dan tim IT yang ingin membangun sistem digital agrowisata.
- Mahasiswa, dosen, dan akademisi di bidang agribisnis, IT, dan pariwisata.
- Pendamping desa, fasilitator UMKM, dan startup berbasis pedesaan.
Rangkaian Sesi Pelatihan
Sesi 1: Pengenalan Business Model Canvas (BMC)
- Pemahaman dasar BMC: sejarah, fungsi, dan keuntungan.
- Studi kasus bisnis digital berbasis agrowisata.
- 9 blok utama dalam BMC: pemetaan awal.
Sesi 2: Segmentasi Pelanggan (Customer Segments)
- Identifikasi siapa saja pengguna sistem agrowisata digital: wisatawan, pelajar, pengusaha, komunitas.
- Teknik membuat persona pengguna agrowisata.
- Contoh segmentasi berdasarkan umur, tujuan wisata, atau minat khusus.
Sesi 3: Proposisi Nilai (Value Propositions)
- Apa nilai unik dari layanan digital agrowisata? (Reservasi online, tur virtual, edukasi pertanian, dll).
- Penyesuaian nilai dengan kebutuhan pelanggan.
- Teknik menciptakan nilai inovatif berbasis lokal.
Sesi 4: Saluran (Channels)
- Identifikasi kanal distribusi informasi dan layanan: website, media sosial, aplikasi mobile.
- Strategi pengenalan dan akuisisi pelanggan digital.
- Pemilihan media komunikasi yang efektif di desa wisata.
Sesi 5: Hubungan Pelanggan (Customer Relationships)
- Cara menjalin hubungan berkelanjutan dengan pengguna sistem.
- Integrasi layanan otomatis: chatbot, newsletter, loyalty program.
- Penerapan interaksi digital yang bersifat edukatif dan personal.
Sesi 6: Aliran Pendapatan (Revenue Streams)
- Model monetisasi sistem agrowisata digital: tiket masuk online, paket edukasi, marketplace hasil tani.
- Analisis kelayakan dan strategi keberlanjutan finansial.
- Pendekatan freemium, langganan, atau kerjasama sponsor.
Sesi 7: Sumber Daya Utama (Key Resources)
- Identifikasi SDM, infrastruktur, data, dan aset digital.
- Peran teknologi seperti database, sistem reservasi, GPS mapping lahan pertanian.
- Perpaduan aset fisik (lahan, alat pertanian) dan digital (aplikasi, server).
Sesi 8: Aktivitas Utama (Key Activities)
- Aktivitas operasional sistem digital: pengelolaan konten, layanan pengguna, pembaruan sistem.
- Kolaborasi dengan petani, pemandu lokal, pengembang aplikasi.
- Penjadwalan event agrowisata digital dan offline.
Sesi 9: Kemitraan Utama (Key Partnerships)
- Identifikasi mitra strategis: pemerintah desa, komunitas tani, universitas, startup digital.
- Bentuk kolaborasi teknis dan non-teknis.
- Perjanjian kerja sama untuk integrasi sistem dan promosi bersama.
Sesi 10: Struktur Biaya (Cost Structure) dan Simulasi Canvas Lengkap
- Estimasi biaya pengembangan dan pemeliharaan sistem.
- Penggunaan alat bantu digital (Miro, Canvanizer, dsb.) untuk menggambar BMC.
- Praktik menyusun Business Model Canvas agrowisata digital secara kolaboratif.
- Review dan diskusi hasil kerja kelompok.
Penutup
Dengan pelatihan ini, peserta tidak hanya memahami konsep BMC secara teoritis, tetapi juga mampu mengembangkan sistem digital yang aplikatif dan berbasis kebutuhan nyata sektor agrowisata. Melalui pendekatan visual dan partisipatif, pelatihan ini membuka jalan bagi lahirnya banyak solusi digital inovatif untuk memberdayakan petani, desa wisata, dan pelaku ekonomi lokal.
Jika mempunyai pertanyaan berkaitan pelatihan, pendampingan, perencanaan dan pengembangan ekosistem bisnis berbasis pengetahuan (EB2P) Pangan Dan Pertanian yang kami berikan dan berkeinginan kerjasama, silahkan untuk mengkontak kami, haitan.rachman@inosi.co.id